Jumat, 21 November 2008

Epidural Pasca Operasi Tingkatkan Survival

Penggunaan anestesi epidural setelah bedah besar tak jarang menuai kontroversi. Namun sebuah studi teranyar yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet edisi online 11 Agustus 2008 sedikit memberi pencerahan. Menurut studi ini, selain sebagai cara terbaik untuk mengontrol nyeri pasca operasi besar, ternyata anestesi epidural juga bisa memperbaiki survival.

Selama ini yang banyak disorot dari penggunaan anestesi epidural pasca bedah besar, bukanlah keefektifannya namun masalah keamanannya. Padahal, pasien yang menerima anestesi epidural pasca operasi besar, biasanya mengalami nyeri yang lebih kecil dan memiliki risiko pneumonia yang lebih rendah.Tapi banyak pasien ngeri menjalani prosedur ini, karena harus menggunakan needle dan sebuah kateter yang ditempatkan dipunggung mereka.

Pada studi baru tersebut, Dr. Duminda Wijeysundera, dari Ontario's Institute for Clinical Evaluative Sciences, department of anesthesia, Toronto General Hospital dan the University of Toronto,mengumpulkan data lebih dari 259,000 pasien yang mengalami bedah besar nonkardiak antara 1994 dan 2004. Sekitar 22% menerima anestesi epidural.

Hasil analisis data menunjukkan, pasien yang menerima anestesi epidural pasca operasi bedah memiliki risiko kematian lebih rendah setelah 30 hari (1,7%) dibandingkan dengan pasien yang tidak menerima epidural (2%). Artinya, untuk mencegzh satu kemtian, 477 pasien sebaiknya menerima anestesi epidural.

Peneliti menegaskan, pada intinya hasil studi ini memberikan informasi yang menenangkan hati bahwa anestesi epidural adalah aman dan memberikan sedikit perbaikan pada survival pasien yang menjalani bedah mayor.

Tidak ada komentar: